Minggu, 01 Juli 2012

Sunset di Tanah Lot


Lokasi:
Obyek Wisata bali ini terletak di kabupaten Tabanan kurang lebih 10 km kearah selatan tepatnya didesa beraban kecamatan kediri, atau 25 km dari pusat kota denpasar.

Sejarah:
obyek wisata bali mempunyai sejarah yang unik dimana Pura tanah lot ini didirikan pada abad ke XV Masehi oleh Dang hyang nirartha atau yang lebih dikenal sebagai Empu Bawu Rawuh yang berasal dari Kerajaan Majapahit di pulau jawa. Pura Tanah Lot terletak di laut atau terpisah dari daratan dan di sekitar pura tanah lot ini terdapat pula beberapa pura kecil dan besar antara lain Pura Pekendungan. Di bawah dan di sebelah barat terdapat sumber air tawar yang merupakan air suci bagi Umat Hindu.

Di bawah pura tanah lot terdapat beberapa gua yang di dalamnya hidup beberapa ular laut berwarna hitam putih. Ular-ular ini sangat jinak dan tidak boleh diganggu. Jika air laut pasang, maka pura ini akan kelihatan seperti sebuah perahu terapung di atas air. Di Tanah Lot kita dapat menyaksikan timbulnya bulan purnama di malam hari dan tenggelamnya matahari di kaki langit, merupakan suatu pemandangan yang sangat indah.

Info Lengkap:
http://www.tabanankab.go.id/potensi-daerah/pariwisata/369-tentang-tanah-lot

Sanggah Cucuk



Foto ini diambil tanggal 3 Juli 2012 di Br. Mambang Gede, Desa Mambang, Selemadeg Timur, Kab. Tabanan-Bali.

Sanggah Cucuk adalah salah satu altar yang sangat sederhana. Dinamakan sanggah cucuk karena mengandung arti bahwa sanggah itu merupakan perwujudan dari perasaan manusia yakni sebagai “pemucuk” yang berarti pendahulu atau perintis jalan dalam kehidupan manusia.

Biasanya sanggah cucuk dibuat untuk keperluan altar pemujaan atau banten yang bersifat temporer/sementara. Dalam implementasi Panca Yadnya (lima macam korban suci menurut Hindu), sanggah cucuk berfungsi antara lain:
  • Dalam uacara Dewa Yadnya seperti upacara Medus Agung maupun Medudus Alit. Di dalam rentetan upacara tersebut di atas diadakan “mepekideh” yang dilaksanakan pada “Sanga Mandala” atau pada kesembilan tata zoning yaitu pada delapan penjuru mata angin. Ditengah-tengah penjuru tersebut sebagai pusatnya. Pada kesembilan tata zoning itulah ditempatkan sanggah cucuk tersebut.
  • Dalam upacara Bhuta Yadnya sanggah cucuk dipergunakan mulai dari tingkat upacara yang paling kecil sampai tingkat yang terbesar (dari upacara Caru Ekasata sampai Tawur Kesanga).
  • Dalam upacara Manusa Yadnya, sanggah cucuk dipergunakan dalam upacara ketika bayi lahir (sanggah cucuk ditempatkan di atas tempat menanam ari-ari si bayi).
  • Dalam upacara Pitra Yadnya sanggah cucuk dipergunakan dalam upacara Maligia, Memukur, Nyekah dan sebagainya.



sumber: Diambil dari berbagai sumber